Minggu, 10 Februari 2008
Jalak Bali, Riwayatmu Kini...
Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) satwa simbol Provinsi Bali adalah salah satu burung paling langka di dunia, dan mewakili genus tunggal dari jenis jalak-jalakan yang hidup endemik di Pulau Bali bagian Barat.Dalam sejarah penyebaran, burung Jalak Bali tersebar luas di bagian Barat Pulau Bali termasuk di kawasan taman nasional, hutan savana kering, dan semak-semak hutan meluruh (moonson) di taman nasional dan hutan kebun di pedesaan. Namun dengan berkembangnya wilayah permukiman dan perkebunan, dari tahun ke tahun populasi Jalak Bali terfragmentasi menjadi populasi-populasi kecil, yang semakin lama semakin berkurang.
Saat ini berdasarkan sensus tahun 2001, jumlah burung Jalak Bali di alam tidak lebih dari 6 ekor. Dan pada bulan Desember 2001 telah direintroduksi sebanyak 10 ekor Jalak Bali dari penangkaran. Dengan jumlah populasi seperti itu, secara internasional Jalak Bali dikatakan sudah punah di alam. Selam kurun waktu 10 tahun, populasi terus berkurang dengan sangat cepat. Tidaklah heran jika saat ini manusia tidak pernah melihat Jalak Bali yang terbang berkelompok. Hanya ditemukan satu-dua burung yang terbang, dan itupun sulit dideteksi.
Populasi Jalak Bali dari tahun ke tahun relatif menurun. Selain deforestasi, harga yang mahal untuk seekor burung Jalak Bali juga mempengaruhi jumlah individunya di alam. Pencurian adalah ancaman terbesar pada saat ini. Bukti-bukti pencurian seringkali ditemukan berupa lem, tali, dan net (jaring-red). Metoda terbaru yang dilakukan oleh pencuri yang tertangkap oleh aparat hukum adalah dengan “mengecat” burung Puter dengan warna putih sehingga mirip dengan Jalak Bali, kemudian digunakan sebagai pemikat (lawan jenis-red) dan disimpan di pohon sarang dan pohon tempat mencari makan Jalak Bali. Selain itu beberapa tahun belakangan ini upaya pencurian meningkat dan dibarengi dengan perampokan populasi Jalak Bali di pusat penangkaran. Perampokan paling besar terjadi pada tahun 1999 di mana sebanyak 39 ekor Jalak Bali berhasil dijarah dari pusat penangkaran Taman Nasional Bali Barat.
Jumat, 18 Januari 2008
HIU
Kita Bangsa Formalin
Ikan-ikan itu berenang menjauh. Goncangan kapal akibat deburan ombak, membuat permukaan akuarium raksasa naik turun. Tapi bukan itu yang membuat ikan bergejolak. Melainkan polah ikan hiu batita, yang pongah siap memangsa. Memasukkan ikan hiu ke dalam kumpulan ikan tangkapan, merupakan metode anyar yang digunakan nelayan jepang, untuk memenuhi hasrat konsumen akan ikan segar bugar. Keberadaan ikan hiu itu, memaksa ikan-ikan waspada dan berusaha melek. Masa pengawetan mengggunakan media es sudah lewat. Sebagai penyuka ikan mentah, warga jepang menuntut rasa yang lebih.
STONEHENGE
Stonehenge
Monumen pertama terdiri dari kurungan tebing bulat dan parit berukuran 115 meter (320 kaki) diameter dan dengan satu pintu masuk di bagian timur laut. Fase ini adalah sekitar 3100 SM. Di bagian luar kawasan kurungan terdapat 59 lubang, dikenal sebagai lubang Aubrey untuk memperingati John Aubrey, arkeolog abad ketujuh belas yang merupakan orang pertama yang mengenal lubang-lubang tersebut. Dua puluh lima dari lubang Aubrey diketahui mempunyai pemakaman abu bertanggal dua abad sesudah pembangunan Stonehenge. Tiga puluh abu mayat diletakkan di dalam parit kawasan kurungan dan bagian lain dalam kawasan Stonehenge. Tembikar Neolitikum Akhir telah ditemukan bersama-sama ini memberikan bukti tanggal. Sebuah batu tunggal monolit besar yang tidak dilicinkan dikenal sebagai 'Batu Tumit' (Heel Stone) terletak di luar pintu masuk.
Jumat, 11 Januari 2008
FORTRESS OF SOLITUDE
Gua kristal raksasa ditemukan tahun 2000. Awalnya karna dibuka pertambangan di daerah Gunung Naica. Darah itu memang kaya akan perak, besi, dan timah. Gua kristal raksasa terbentuk seperti tapal kuda. Lebarnya 10 meter, panjangnya 30 meter. Lantainya dipenuhi kristal.
Kristal - kristalnya panjangnya 11 meter, beratnya 55 ton. Menurut Pak Juan Manuel Garcia Ruz, seorang ahli geologi kristal - kristal itu berawal dari mineral anhydrite yang larut. Lalu, perlahan berubah menjadi gypsum.
Gipsum adalah mineral lunak yang bisa menjadi kristal. Perubahan bentuk itu terjadi di dalam gua pada suhu 58 derajat Celcius. Setelah ratusan ribu bahkan jutaan tahun, terbemtuklah kristal - kristal raksasa!
Gua ini mirip dengan gua kristal di film SUPERMAN.